Minggu, 22 Agustus 2010

Jaring Sabut Kelapa Cocomesh, Pemanfaatan Limbah Sabut Kelapa yang Terbuang


Banyak tulisan atau promosi mengenai Cocomesh (Jaring sabut kelapa), seperti telah dijelaskan di tulisan sebelumnya bahwa cocomesh adalah sabut kelapa yang dibuat tali kemudian dianyam. yang berfungsi sebagai media reklamasi lahan.

pada tulisan ini, saya tidak akan banyak bercerita mengenai pemanfaatan cocomesh tersebut, tetapi hanya ingin berbagi pengalaman dan ilmu mengenai pemanfaatan sabut kelapa yang terbuang sia - sia ini.

Akhirnya saya menemukan semangat untuk menulis tentang penghijauan kembali menggunakan cocomesh (jaring sabut kelapa) setelah ada SKH Kontan (Kompas Gramedia Group) mewawancari saya beberapa yang lalu http://peluangusaha.kontan.co.id/v2/read/peluangusaha/46769/ (silakan klik), namun ada yang kurang pas mengenai omzet yang didapat, terlalu besar untuk ukuran 300-400 juta, tidak atau belum sebanyak itulah..... hahahahahaa....
tapi ya gk masalah apabila dapat omzet sebesar itu. Amien.... Alhamdulillah !!!
Setelah saya merintis usaha cocomesh pertama kali, banyak serangan-serangan yang mengatasnamakan CV. PPKT membuka hal yang sama, istilahnya hanya IKUT-IKUTAN, tanpa ngerti apa-apa yang sifatnya hanya TRADING tanpa melakukan Pembinaan ke masyarakat sama sekali, dia hanya menerima jadinya saja.

Banyak kritikan dari teman-teman dikantor, mengenai orang yang hanya ikut-ikutan, memang dulunya adalah karyawan dikantor saya, tetapi tanpa ada alasan yang jelas dia keluar dan mendirikan hal yang sama, itu sama saja menikam dari belakang dan kita sebut dengan PENGECUT.... PENCURI....
saya mohon maaf banget lah bagi yang merasa... tapi memang kenyataannya seperti itu.

Okelah saya lanjutin lagi bagi-bagi cerita dan ilmu saya mengenai cocomesh ini


.....Saya telah melakukan perjalanan dinas, mulai dari Sumatera di Medan, Pekan Baru (Indragiri Hilir, Bengkalis) Lampung, Kalbar, Kalteng, Kalsel, Sulawesi, NTT untuk melatih pengolahan kelapa terpadu yang berbasis masyarakat. Pertama kali yang saya liat di tiap-tiap daerah tersebut adalah belum termanfaatkannya secara maksimal sabut kelapa tersebut, di sebagian daerah hanya dibakar, atau ada juga yang bahkan dibiarkan menumpuk begitu saja, ada juga pengepul yang meng-eksport sabut tersebut dengan mengurainya terlebih dahulu.

Semakin berkembangnya teknologi tidak semata-mata mematikan usaha industri yang berbasis kerakyatan, buktinya hasil dari petani kelapa dan pengrajin sabut kelapa binaan kami telah berhasil memasuki pasar untuk di berbagai lahan tambang seperti Freeport, Chevron Geothermal, Duta Graha dan banyak lagi. itu semua dalam rangka pemberdayaan masyarakat melalui pengolahan sabut kelapa menjadi cocomesh.

Apabila ada yang berminat untuk mengembangkan sentra usaha sabut terpadu berbasis cocomesh dapat menghubungi kami di :

COCONUT CENTER INDONESIA (CV. Pusat Pengolahan Kelapa Terpadu)
Jl. Nitikan Baru 9 Jogjakarta
Telp (0274) 372376
Kontak person : Arief (08562565965)
Kami akan meberikan informasi selengkapnya.