Kamis, 21 Juni 2012

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT LINGKAR TAMBANG MELALUI PROGRAM PENGOLAHAN SABUT KELAPA MENJADI COCOMESH

Mensinergikan apa yang di inginkan oleh masyarakat sekitar daerah pertambangan dengan apa yang dilakukan Perusahaan Tambang adalah hal yang tidak mudah, di satu sisi, Perusahaan mengeksplorasi dan mengeksplotasi hasil bumi berupa emas, mineral, nikel dan sebagainya, sementara warga asli setempat merasa tersingkirkan, akhir-akhir ini sangat marak sekali aksi dari masyarakat mengenai kegelisahan mereka akan lingkungan yang di rusak oleh perusahaan tambang.

 Pada saat dan situasi tersebut diatas diperlukan suatu sinergi apa yang diminta oleh masyarakat dan apa yang sebenarnnya di perlukan oleh Perusahaan, Terkait dengan proses eksplorasi dan eksploitasi si "perusahan tambang", yang dilakukan adalah dengan merusak lapisan top soil tanah atau hijauan, yang semula tanah subur kemudian dilakukan proses drilling, blasting dsb, yang pasti nya merusak lapisan atau struktur tanah.

 Perlu dilakukan reklamasi atau penghijauan kembali agar lahan yang dirusak tidak semakin rusak karena tidak adanya hijauan yang pada saat musim hujan bisa terjadi erosi, longsor dan banjir. Perusahaan tambang biasa menggunakan yang nama nya JUTENET yang berasal dari bunga rosella, jutenet ini bentuknya seperti net dan jaring-jaring, sebagian dari perusahaan mendatangkan dari luar negeri yang pastinya harga nya sangatlah mahal,penggunaan jutenet ini adalah sebagai penahan di kemiringan agar tidak longsor dsb,namun karena kesulitan bahan baku dan harga yang mahal, kami menawarkan produk turunan dari kelapa, yaitu sabut kelapa yang dijadikan nett atau mesh, yang kami sebut dengan cocomesh (jaring sabut kelapa)