Selasa, 28 September 2010

Standarisasi Laboratorium Minyak Goreng Kelapa



(Foto Peralatan yang di order Mas Riza dan Foto Mas Riza melatih petani di daerahnya Kalbar)



Beberapa minggu yang lalu saya ditelpon oleh orang dari Pontianak, beliau menanyakan Program Pelatihan Pengolahan VCO menjadi Minyak Goreng, dari percakapan via telepon tersebut terlihat betapa semangatnya teman kita yang satu ini untuk datang ke Jogja (Coconut Center Indonesia) untuk mengikuti PELATIHAN yang kami selenggarakan. Riza Ali Hadad namanya.


Setelah pelatihan selama 2 hari, mas Riza tertarik untuk mengembangkan usaha Pengolahan Minyak Goreng Kelapa Berkualitas di daerahnya Pontianak, berbekal ilmu yang telah didapatkan dari Jogja.

Tidak tanggung-tanggung beliau pun order kepada kami 1 (satu) unit peralatan pengolahan Minyak menjadi minyak goreng dengan kapasitas 250liter/hari sebagai investasi pengolahan tersebut.

Produksi secara masal tetap dilakukan dengan melibatkan petani kelapa di berbagai kabupaten di Provinsi Kalimantan Barat, mas riza melatih para petani, ibu-ibu didaerahnya untuk memproduksi minyak, kami pun diundang ke Pontianak untuk melatih disanan, petani mulai mengumpulkan minyak hasil produksi, kemudian diolah di sentra pengolahan menjadi minyak goreng.

Diluar dugaan memang, hasil yang diperoleh sangatlah bagus (pengakuan mas riza, red)
beliau juga langsung menelpon saya kembali untuk meminta masukan mengenai minyak goreng hasil olahannya, saya pun menyarankan untuk mengirimkan sample hasil produksinya ke Jogja untuk di Uji Lab-kan di UGM....

Uji yang akan di laboratoriumkan adalah uji menurut Standart Nasional Indonesia (SNI) mengenai Minyak Goreng Kelapa, adapun hasilnya adalah sebagai berikut :


(Hasil Uji Laboratorium Minyak Goreng Kelapa Sehat Binaan Coconut Center di Kalbar)

adapun hasil uji menurut SNI (Standart Nasional Indonesia) adalah sebagai berikut :

Berdasarkan rumusan yang ada dari BSN (Badan Standarisasi Nasional) tentang minyak goreng tentang SNI Standar Nasional Indonesia yaitu SNI 01-3741-2002, SNI ini merupakan revisi dari SNI 01-
3741-1995, menetapkan bahwa stadar mutu minyak goreng kelapa antara lain :

No Kriteria uji Satuan Persyaratan
Mutu I Mutu II
1 Keadaan
1.1 Bau Normal Normal
1.2 Rasa Normal Normal
1.3 Warna Putih, kuning pucat sampai kuning

2 Kadar Air % b/b maks 0,1 maks 0,3

3 Bilangan asam mg KOH/gr maks 0,6 maks 2

4 Asam linoleat (C18:3) dalam komposisi asam lemak minyak % maks 2 maks 2

5 Cemaran logam

5.1 Timbal (pb) mg/kg maks 0,1 maks 0,1
5.2 Timah (Sn) mg/kg maks 40,0*/250 maks 40,0*/250
5.3 Raksa (Hg) mg/kg maks 0,05 maks 0,05
5.4 Tembaga (Cu) mg/kg maks 0,1 maks 0,1

6 Cemaran Arsen (As) mg/kg maks 0,1 maks 0,1

7 Minyak Pelikan** negatif negatif
Catatan * Dalam kemasan kaleng
Catatan ** Minyak pelikan adalah minyak yang tidak dapat disabunkan

Dapat disimpulkan bahwa hasil produksi dan teknologi yang kami berikan adalah jauh diatas rata-rata dari SNI. Selain telah mendapatkan Sertifikasi HALAL dari MUI, juga telah mendapatkan Uji Standarisasi Nasional dari BSN.

Sekarang tiada alasan lagi untuk beralih ke minyak goreng yang sehat, minyak goreng yang berkualitas, bukan sembarang minyak goreng.
Hubungi kami untuk mendapatkan Minyak GOreng : BIO VIRGIN untuk grade 1 dan VIRNA untuk Grade 2.

Selamat berkarya mas Riza...

"Semoga Nyiur Akan Tetap Melambai....."

By : Penulis (08562565965)

Kamis, 23 September 2010

PROGRAM PELATIHAN COCONUT CENTER 2010

DIKLAT
PENGOLAHAN KELAPA TERPADU



PENDAHULUAN


Saat ini Indonesia dikenal memiliki luas perkebunan kelapa terbesar di dunia yakni 3,712 juta Ha, sebagian besar merupakan perkebunan rakyat (96,6%) sisanya milik negara (0,7%) dan swasta (2,7%). Dari potensi produksi sebesar 15 milyar butir pertahun hanya dimanfaatkan sebesar 7,5 milyar butir pertahun atau sekitar 50% dari potensi produksi. Masih banyak potensi kelapa yang belum dimanfaatkan karena berbagai kendala terutama teknologi, permodalan, dan daya serap pasar yang belum merata.
Selain sebagai salah satu sumber minyak nabati, tanaman kelapa juga sebagai sumber pendapatan bagi keluarga petani, sebagai sumber devisa negara, penyedia lapangan kerja, pemicu dan pemacu pertumbuhan sentra-sentra ekonomi baru, serta sebagai pendorong tumbuh dan berkembangnya industri hilir berbasis minyak kelapa dan produk ikutannya di Indonesia.
Pusat Pengolahan Kelapa Terpadu (CV. PPKT) telah banyak melakukan riset aplikasi dan model-model pengembangan pengolahan kelapa secara terpadu di masyarakat. Berbagai produk yang telah dikembangkan diantaranya : Virgin Coconut Oil (VCO), minyak goreng sehat, biodiesel pengganti solar, bioethanol pengganti bensin, briket arang, asap cair sebagai bahan pengawet alami, natadecoco, aneka produk kerajinan dari sabut kelapa, dan aneka produk kosmetik dari VCO. Kesemua produk tersebut dapat diproses dengan mudah oleh masyarakat dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.
Selain riset dan pengembangan masyarakat, CV. PPKT telah mengembangan industri dan pemasaran hasil pengolaan kelapa serta mendapat sertifikasi baik dari sisi mutu produksi sepertai HACCP (sertifikat keamanan pangan internasioal), sertifikat Halal dari LPPOM MUI maupun sertifikat dan ijin edar dari BPOM. Pengalaman dalam bidang industri pengolahan inilah yang akan dijadkan bahan pembelajaran dalam Diklat Pengolahan Kelapa Terpadu. Dengan demikian peserta diklat diharapkan dapat menjadi praktisi bisnis produk-produk kelapa yang saat mimiliki daya serap pasar yang tinggi. CV. PPKT akan memandu peserta baik dibidang teknologo produksi, pengemasan, dan peasaran hasil.

TUJUAN

1 Memberikan bekal kemampuan kepada peserta dibidang teknologi proses, pengolahan hasil, dan pemasaran produk-produk kelapa terpadu
2. Memberikan pengalaman kepada peserta dalam mengembangan produk-produk kelapa yang mempunyai daya serap pasar tinggi..



MATERI DAN NARA SUMBER

Materi terdri dari 25 % teori dan 75% praktek di lapangan/industri

Materi Pelatihan Meliputi:
• Penanaman nilai-nilai kewirausahaan sebagai sikap dasar kemandirian masyarakat

• Teknologi Proses : Pengolahan Virgin Coconut oil (VCO) dan Minyak Goreng Sehat,

• Teknologi Proses : Pengolahan Tempurung Kelapa (Briket dan Asap Cair) dan aplikasinya sebagai bahan pengawet alami

• Teknologi Proses : Pengolahan Air kelapa menjadi Natadecoco

• Standar produk dan Quality control

• Pengemasan Produk dan labelling

• Proses dan prosedur perijinan Produk

• Pengemasan dan strategi pemasaran produk

NARA SUMBER

Narasumber dari Coconut Center Indonesia yang memilki pengalaman nasional dan internasinal dibidang pengolahan kelapa terpadu

INFORMASI UMUM

Waktu Pelaksanaan
Angkatan 125 : 3 – 4 Nopember 2010
Angkatan 126 : 24 – 25 Nopember 2010
Angkatan 127 : 15 – 16 Desember 2010
Angkatan 128 : 28 -29 Desember 2010

Karena semakin banyaknya respon terhadap pelatihan ini, kami pada tahun 2011 ini kembali membuka pelatihan Teknologi Pengolahan Kelapa Terpadu Berbasis Masyarakat, adapun jadwal dan pelaksanaannya sementara dapat ditentukan oleh peserta Diklat

Biaya : 2.000.000 ( biaya meliputi mater diklat, sertifikat dan konsumsi dan akomodas selama 2 malam) ditransfer ke :
PST Pengolahan Kelapa TPD. CV. No. Rek Bank BCA Cabang Jogjakarta
Tempat : In Class Training : PUSDIKLAT REPINDO
In Field Trainng : Centra Pengolahan Kelapa Terpadu CV. PPKT
Alamat Pendaftaran : Jl. Nitikan 9 Yogyakarta tlp/fax 0274 372376 email: arief_repindo@yahoo.co.id
cp. Arif Nugroho 08562565965


Kriteria Peserta : Utusan Pemerintah Daerah ( Dinas Perkebunan, Dinas Perindag, dsb) BUMN, Swasta, CSR & PKBL Perusahaan