Jumat, 26 Februari 2010

COCOMESH SABUT KELAPA sebagai MEDIA REKLAMASI LAHAN

Bekas lahan tambang yang banyak tersebar di wilayah Indonesia, seperti di Papua, Pangkal Pinang, Halmahera, Kalimantan membutuhkan reklamasi segera untuk mengurangi dampak resiko yang lebih parah.

Kerusakan lingkungan di bekas lahan tambang, telah mengganggu sistem ekosistem alam disekitarnya. Langkah penghijauan/reklamasi seperti menebarkan jaring alami atau dikenal dengan geotextile net, merupakan langkah yang paling maju sebagai upaya reklamasi tambang. Geotextile net terbuat dari serat sabut kelapa yang dibentuk seperti jaring dengan ukuran mesh tertentu. Istilah yang muncul kemudian dari geotekstil net adalah Cocomesh.

Langkah reklamasi dengan menggunakan geotekstil net atau Cocomesh, memiliki keunggulan antara lain :
  1. Bahan terbuat dari 100% bahan alami
  2. Bahan ini mampu menyimpan air dalam jumlah yang cukup
  3. Memiliki ketahanan yang cukup terhadap cuaca, sehingga mampu bertahan selama lebih dari 1 tahun
  4. Ramah lingkungan, tidak menimbulkan sampah baru
  5. benih tanaman yang disebar di antara geotekstil net mudah tumbuh, dan akan menempel di serat-seratnya.
Penggunaan Cocomesh telah diakui oleh international sebagai salah satu alternativ reklamasi lahan bekas tambang dan efekti mampu menghijaukan lahan bekas tambang. Lihat gambar di bawah ini, langkah pemasangan Cocomesh.


Cocomesh yang sudah ditumbuhi tanaman

Tidak ada komentar: